JAKARTA – Berdasarkan survei “The Future of Money”, sekitar 69% dari generasi milenial Indonesia tidak memiliki strategi dalam mengembangkan dana.
Dari angka tersebut, sebanyak 44% milenial Indonesia hanya mengembangkan dana sekali dalam satu atau dua tahun dan sekitar 20% di antaranya bahkan tidak mengembangkan dana. Padahal, saat ini pilihan investasi terbuka lebar, didukung dengan kemudahan akses pembukaan rekening.
Head of Marketing Online Trading MNC Sekuritas Thomas Darmawan berpendapat bahwa gaya hidup konsumtif menjadikan anak muda seringkali merasa kesulitan menyisihkan dana untuk investasi. Kebiasaan membeli kopi dari kedai kopi ternama, belanja baju online, bahkan kuliner online bisa jadi faktor yang semakin menggerus pengeluaran. Padahal, uang kecil yang disisihkan secara konsisten bisa menjadi fondasi persiapan keuangan di masa depan.
“Sekarang smartphone sudah semakin canggih dan cerdas. Kita sebagai pengguna smartphone juga perlu lebih cerdas lagi supaya smartphone bukan hanya untuk eksistensi, tetapi untuk investasi juga. Yang mahal bukan biaya hidup, tetapi gaya hidup,” jelas Thomas.