JAKARTA - Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso mengatakan IHSG telah menunjukkan penguatan dan sempat rebound di atas level 6.000. IHSG mencapai level tertinggi di 6.165,6 tanggal 21 Desember 2020 dan ditutup di level 5.979,07 atau terkontraksi 5,09% ytd.
Wimboh Santoso mengklaim ini lebih baik dibandingkan bursa negara- negara tetangga seperti Singapura, Filipina, dan Thailand.
Baca Juga: Pandemi Covid-19 Tak Surutkan Kinerja Pasar Modal, Ini Bukti-buktinya
"Ini lebih baik dibandingkan bursa negara-negara tetangga seperti Singapura, Filipina, dan Thailand," kata Wimboh di Jakarta, Senin (4/1/2021).
Demikian juga dengan pasar SBN yang terus mengalami penguatan dengan yield turun 105 bps secara year-to-date (benchmark SBN 1 tahun 3,64%).
Baca Juga: Pengembangan Pasar Modal Syariah Jadi Torehan Manis BEI Tahun Ini
"Sinyal pemulihan tersebut merupakan momentum bagi bangkitnya industri pasar modal kita, baik dari sisi investor yang disediakan alternatif instrumen investasi di pasar modal dengan return yang lebih tinggi dari deposito, dan dari sisi issuer juga disediakan alternatif pembiayaan dari pasar modal dengan yield yang relatif rendah dibandingkan kredit perbankan," bebernya.