JAKARTA – Airbnb berencana melakukan penawaran saham perdana ke publik (Initial Public Offering/ IPO) pada akhir Desember 2020 mendatang. Perusahaan persewaan rumah berbasis daring itu berencana memberikan harga per sahamnya sekira USD44 hingga USD50.
Dilansir dari CNBC, Rabu (2/12/2020), ditargetkan dari IPO tersebut perseroan dapat meraih cuan sebanyak USD35 miliar atau setara Rp495 triliun (mengacu kurs Rp14.166 per USD). Perusahaan bertujuan untuk mengumpulkan sekitar USD2,5 miliar atau Rp35 triliun dalam penawaran umum perdana.
Baca Juga: Melantai di BEI, Sunindo Adipersada Bidik Pasar Global Mainan Anak
Ini akan jauh lebih tinggi daripada nilai USD18 miliar Airbnb pada April lalu ketika mengumpulkan USD2 miliar, utang dari investor. Itu hampir setengah dari penilaian pribadi puncaknya (USD31 miliar) dari 2017.
Perusahaan akan terdaftar di Nasdaq dengan kode emiten ABNB. Nantinya, perseroan diharapkan dapat melakukan IPO
akhir bulan ini. Roadshow Airbnb, di mana ia melakukan promosi kepada investor, akan dimulai Selasa.
Airbnb merilis proposal pertamanya bulan lalu, melaporkan laba bersih USD219 juta dengan pendapatan USD1,34 miliar pada kuartal ketiga tahun ini, turun sekitar 19% dari tahun sebelumnya. Penurunan ini diakibatkan oleh karena adanya pandemi Covid-19.