JAKARTA - Beberapa sentimen yang mungkin mempengaruhi pergerakan IHSG pada pekan depan adalah kepercayaan investor asing terhadap prospek ekonomi Indonesia meningkat seiring perkembangan vaksin covid 19 dan terpilihnya Joe Biden sebagai Presiden di Amerika Serikat.
Hal ini di tambah IMF telah mengakui dari kelompok G-20 pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2020 adalah yang terbaik kedua setelah China. Data menunjukkan sejak 1 Oktober 2020 ada aliran dana gabungan senilai USD 48 Miliar masuk ke Sembilan bursa saham.
Baca Juga: IHSG Menguat Hampir 4% Selama Sepekan, Ini 6 Faktanya
"Kesembilan bursa itu adalah Jepang, India, Korea Selatan, Taiwan, Thailand, Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Vietnam. Optimisme investor ritel di tambah aliran dana asing membuat IHSG terlihat menguat dari awal Oktober sampai saat ini," kata Direktur Investasma Hans Kwee di Jakarta, Minggu (29/11/2020).
Kata dia, IHSG berpeluang konsolidasi melanjutkan penguatan di pekan ini, tetapi mulai sangat berisiko mengalami aksi ambil untung mengingat kenaikan yang hampir tanpa koreksi berarti.
"IHSG bergerak dengan support di level 5.669 sampai 5.427 dan resistance di level 5.800 sampai 5.900," katanya.
Lalu, seiring turunnya risiko politik AS akibat konflik pemilu, berhasil menjadi katalis positif yang mendorong pasar saham naik.
"Hal ini membuka jalan transisi ke Biden berlangsung dengan mulus," tandasnya.