JAKARTA - Kabar bahwa vaksin Covid-19 akan segera didistribusikan pada pertengahan Desember, membuat minat risiko pasar terdongkrak. Saat ini, vaksin virus corona sedang melewati prosedur keamanan di Food and Drug Administration.
Negara-negara lain termasuk Inggris juga tengah mempersiapkan persetujuan regulasi untuk vaksin Pfizer-BioNTech minggu ini. Produsen obat asal Inggris, AstraZeneca, menemukan vaksin yang dikembangkan bersama Universitas Oxford efektif sekitar 90%.
Baca Juga: Harga 3 vaksin Covid-19, dari Moderna hingga Sinovac
Dolar AS pun diproyeksikan terus melemah seiring semakin tumbuhnya optimisme terhadap rebound perekonomian global setelah vaksin corona dapat didistribusikan. Bahkan, analis dari Capital Economics optimis pada prospek jangka panjang mata uang Euro
Treasury MNC Bank dalam risetnya, Selasa (24/11/2020), fokus pelaku pasar tertuju pada laporan kepercayaan konsumen AS dan notulen The Fed yang akan dirilis pada Rabu. Keduanya berpotensi menjadi katalis bagi pergerakan Dolar AS selanjutnya.
Baca Juga: Vaksin Moderna Dijual Rp354 Ribu-Rp524 Ribu
Sejumlah pengamat mengatakan, Rupiah masih bisa berlanjut menguat pada perdagangan hari ini, karena peningkatan kasus Covid-19 di AS dan Eropa lebih banyak dibanding kasus di kawasan Asia, sehingga investor jadi beralih ke emerging markets.
Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali melaju positif pada perdagangan Senin (23/11/2020). Investor asing mencatatkan pembelian bersih atau net buy senilai sekitar Rp331,30 miliar di seluruh pasar.
Berdasarkan data Bloomberg, IHSG menguat 1,46% atau 81,11 poin ke level 5.652,76 pada akhir perdagangan.