JAKARTA - PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) mencatat kontrak baru sebesar Rp15 triliun hingga Oktober 2020. Di mana target sampai Desember 2020 sebesar Rp26 triliun.
Kontrak baru tersebut berasal dari proyek pengembangan bisnis, pemerintah, BUMN, dan swasta, sehingga total kontrak yang dikelola sampai dengan akhir tahun 2020 sebesar Rp65 triliun. Waskita pun terus berusaha mendapatkan proyek-proyek baru agar ke depan menjadi berimbang antara pengembangan bisnis (investasi) dengan proyek-proyek eksternal.
Baca Juga: Waskita Karya Siap Garap Tol Bocimi Paket III dan IV
Proyek-proyek eksternal tersebut di antaranya berasal dari Pemerintah, BUMN, swasta, dan luar negeri. Hal itu dilakukan untuk memperkuat arus kas dengan target bisa menyumbang 50% terhadap total kontrak baru setiap tahun.
“Proyek yang sifatnya langsung dari eksternal sangat dibutuhkan untuk mendanai fixed cost perseroan setiap tahun,” ucap President Director Waskita Karya (Persero) Destiawan Soewardjono, Jakarta, Senin (23/11/2020).
Saat ini Waskita sedang menyiapkan strategi restrukturisasi utang. Pertama adalah menyelesaikan permasalahan arus kas akibat mundurnya rencana divestasi sebagai dampak wabah Covid-19 serta alokasi anggaran pemerintah yang diprioritaskan untuk penanganan Covid-19.
Baca Juga: Waskita Karya Jual Tol Becakayu hingga Kanci-Pejagan
“Kemudian yang kedua adalah menjalankan restrukturisasi utang-utang bertenor pendek menjadi tenor panjang khususnya untuk investasi tol sehingga dapat melonggarkan kredit untuk kepentingan proyek-proyek eksternal,” kata Destiawan.