JAKARTA - Investasi pasar modal memberikan keuntungan yang relatif besar. Hanya saja, perlu diketahui bahwa di balik besarnya untung tentu ada risikonya.
Pemerhati Investasi dan Dosen Bisnis Ekonomi Universitas Prasetiya Mulya Antonius W Sumarlin mengatakan, bagi yang baru masuk berinvestasi di pasar modal harus mempelajari dahulu ketidakwajaran. Misalnya, jika yield lebih tinggi dari industrinya itu artinya ada resiko lebih tinggi.
Baca Juga: Jangan Kaget, Banyak Milenial Jadi Investor Mengais Cuan
"Interest juga sama, kalau bunga deposito lebih tinggi dari kewajaran di masa ini tentu harus lebih hati-hati. Demikian juga gain dalam pasar saham," katanya dalam Market Review IDX Channel, Senin (23/11/2020).
Setelah itu, lanjut Antonius, investor harus mengenali sektor yang stabil apalagi di masa pandemi covid-19 seperti ini. Menurutnya, dalam situasi seperti ini sektor yang sedang stabil adalah, kesehatan, infrastruktur, makanan dan minuman serta perbankan.
Baca Juga: Pilih Buka Usaha atau Investasi Saham, Mana yang Lebih Menguntungkan?
Dia menyarankan, jika investor memilih sektor perbankan, pilihlah Bank yang membagi dividennya yang besar. Misalnya saja bank nasional daerah yang memberikan imbal hasil di atas 50%.
"Jadi mesti kenal dulu ketidak kewajarannya, baik itu main investasi di saham, reksa dana dan lainnya," tandasanya.