NEW YORK - Wall Street berakhir menguat pada perdagangan Kamis (19/11/2020) waktu setempat. Hal ini angin segar pembicaraan stimulus berlanjut namun tertahan kekhawatiran investor atas peningkatan pemutusan hubungan kerja (PHK) terkait dengan melonjaknya kasus Covid-19.
Ketiga indeks saham utama mendapat dorongan yang sehat setelah Pemimpin Minoritas Senat Chuck Schumer mengatakan Pemimpin Mayoritas Senat Mitch McConnell telah setuju untuk menghidupkan kembali pembicaraan untuk menyusun paket bantuan fiskal baru.
Baca juga: Berkah Lockdown, Saham Zoom Melonjak 5%
“Kami telah melihat pedoman ini sebelumnya, di mana investor berduyun-duyun ke keamanan teknologi dan pertumbuhan ketika ekonomi menunjukkan tanda-tanda melambat,” kata ahli strategi pasar senior di LPL Financial di Charlotte Ryan Detrick.
Tapi semuanya berubah sekarang karena ada harapan untuk rencana stimulus berikutnya. "Jelas pasar terpental pada optimisme itu," ujarnya melansir Reuters, Jakarta, Jumat (20/11/2020).
Baca juga; Wall Street Turun Tajam Imbas Investor Khawatir Lonjakan Kasus Covid-19
Dow Jones Industrial Average naik 44,81 poin atau 0,15% menjadi 29.483,23, S&P 500 naik 14,08 poin atau 0,39% menjadi 3.581,87 dan Nasdaq Composite bertambah 103,11 poin atau 0,87% menjadi 11.904,71.
Dari 11 sektor utama di S&P 500, saham energi dan teknologi memperoleh keuntungan terbesar. Sementara utilitas dan perawatan kesehatan adalah satu-satunya persentase yang merugi.
Meski begitu, tingkat infeksi Covid-19 yang melonjak membuat investor beralih ke saham pertumbuhan terkemuka di pasar yang telah menunjukkan ketahanan terhadap pandemi.
Indeks Semikonduktor SE Philadelphia .SOX, yang berkembang pesat selama krisis kesehatan, dengan mudah mengungguli pasar yang lebih luas, naik 1,6%.
Jumlah pekerja AS yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran secara tak terduga naik minggu lalu, data tersebut menggambarkan gambaran suram tentang peningkatan PHK yang semakin meningkat karena lonjakan kasus virus korona dan penutupan selanjutnya terus membuat pincang pasar tenaga kerja.