JAKARTA - PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum) mendapat data sekira Rp37,5 triliun usai menerbitkan instrumen obligasi dalam dolar AS atau Global Bond. Holding BUMN Pertambangan ini pun akan menggunakannya untuk mengerjakan sejumlah proyek strategis.
Melansir keterangan Kementerian BUMN, Selasa (12/5/2020), penerbitan surat utang nantinya akan digunakan untuk refinancing bond yang jatuh tempo sebesar USD1 miliar, dan sisanya untuk pembiayaan berbagai proyek strategis yang akan digarap perusahaan.
Baca Juga: Inalum Raup Dana dari Global Bond Senilai Rp37,5 Triliun
Adapun proyek yang akan digarap Inalum di antaranya, pembangunan Smelter Grade Aluminasi Refinery di Mempawah berkapasitas 1 juta ton per tahun, PLTU Mulut Tambang Sumsel 8, proyek pabrik Gasifikasi batu bara menjadi DME di Tanjung Enim, dan lain sebagainya.
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, inovasi pendanaan yang dilakukan BUMN, seperti global bond,
Baca Juga: Terbitkan Global Bond, Bank Mandiri Raih Dana USD500 Juta
"Dengan ini terbukti bahwa dunia usaha internasional masih mempercayai perusahaan BUMN yang sekarang terus berbenah demi mengingkatkan daya saingnya, serta semakin transparan. Dan secara umum, Indonesia di bawah kepemimpinan pak Jokowi juga masih dipercaya oleh dunia Internasional," jelas.
Diterbitkannya global bond oleh Inalum ini maka melengkapi penerbitan surat utang serupa yang sudah dilakukan PT Hutama Karya (Persero) dengan nilai USD 600 juta dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk senilai USD 500 juta.
(fbn)