JAKARTA - PT Lancartama Sejati Tbk resmi mencatatkan saham perdana (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan hari ini, Senin (10/2/2020). Emiten berkode saham TAMA itu menjadi perusahaan ke-10 yang tercatat pada tahun ini.
Melalui skema penawaran saham perdana (initial public offering/IPO), perseroan melepas 200 juta unit saham baru ke publik atau setara dengan 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Harga penawaran ditetapkan sebesar Rp175 per saham, sehingga perseroan dapat meraup dana segar sebesar Rp35 miliar.
Baca Juga: Lancartama Sejati Melantai di Bursa Pagi Ini
Pada pembukaan perdagangan, saham TAMA naik 121 poin ke level Rp296 per lembar dari harga IPO, atau mengalami kenaikan 69,14%. Saham TAMA ditransaksikan sebanyak 1 kali dengan volume sebanyak 1 lot dan menghasilkan nilai transaksi Rp29.600.
Dengan demikian, saham TAMA langsung terkena penolakan otomatis (auto rejection) oleh Jakarta Automated Trading System (JATS), karena kenaikan harga saham melebihi ketentuan persentase tertinggi harian khusus saham IPO.
Baca Juga: Anak Usaha Jasa Marga Berencana IPO, untuk Apa?
Dalam ketentuan perdagangan perdana saham yang baru dicatatkan dapat terkena auto rejection jika naik atau turun berlaku dua kali lipatnya. Terdiri dari sebesar 70% untuk harga saham Rp50-Rp200, 50% untuk harga saham Rp200-Rp5.000, dan 40% untuk harga saham di atas Rp5.000.
Direktur Utama Lancartama Sejati Alex Widjaja menjelaskan, berdiri pada tahun 1990 dan beroperasi sebagai kontraktor utama untuk pengembangan perumahan dan kawasan komersial. Selama 19 tahun beroperasi, kini perseroan berkembang dan sempat melakukan kegiatan usaha sebagai kontraktor serta pengembang properti dan kawasan komersial.