JAKARTA – Turunnya harga saham maskapai penerbangan PT Garuda Tbk (GIAA) dan PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMF) tampaknya hanya bersifat sementara.
“Biasanya memang kalau ada kasus dia (saham) turun. Tapi penurunannya sementara dan tidak lama,” jelas analis pasar modal Hans Kwee kepada Okezone, Jumat (6/12/2019).
Dia mengatakan hal, itu wajar karena pasar modal menanggapi setiap insiden yang terjadi. “Biasanya memang jangka pendek,” lanjutnya.
Baca Juga: 4 Direksi Garuda Tak Kantongi Izin Jemput Pesawat Baru yang Bawa Harley
Dirinya mengungkapkan, pemecatan direksi juga akan membuat saham GIAA dan GMF bangkit. “Sudah ada juga pemecatan dari direksi yang lama, biasanya market bisa rebound lagi,” ucap dia.
“Mungkin sehari atau dua hari (saham Garuda) sudah lebih baik,” prediksinya.
Namun, Hans menilai selain penyelundupan motor gede Harley Davidson dan sepeda Brompton di dalam pesawat A3390-900 yang membuat saham GIAA turun, terdapat juga faktor lain.
“Adanya evaluasi mengenai pesawat yang tidak cocok mungkin menjadi faktor lainnya selain penyelundupan itu,” katanya.
Ia menambahkan, seharusnya saham Garuda bisa bangkit lagi karena kinerja yang sudah baik. Tetapi saat membahas saham GMFI, Hans berpendapat hanya saham itu tidak terlalu akan terlalu mendapat pengaruh.
“Tidak. Kalau itu (GMFI) lebih ke service, jadi tidak terlalu berpengaruh,” tutupnya.
(kmj)