JAKARTA - Saudi Aramco akan segera memulai menawarkan saham perdananya (IPO) pada 17 November 2019. Hal ini sesuai dengan prospektus lebih dari 650 halaman, di mana raksasa minyak itu dilarang juga melakukan tambahan penambahan saham selama enam bulan setelah dimulainya perdagangan.
Meski tanggalnya sudah diketahui, hingga kini calon pembeli belum mengetahui berapa saham yang akan dijual Saudi Aramco ke publik dan berapa harga per lembar sahamnya, Diketahui Pemerintah Saudi sebagai pemilik perusahaan, tetapi tetap memiliki hak untuk menjual sahamnya kepada pemerintah asing atau investor yang berafiliasi dengan pemerintah.
Baca Juga: Perdana di BEI, Saham Ginting Jaya Energi Naik 22,2%
"Kurangnya kejelasan dalam prospektus ini seharusnya tidak membuat kita khawatir. Ini adalah latihan membangun buku. Saudi akan melakukan apa pun untuk membuat IPO ini berhasil karena begitu banyak yang bergantung kepadanya," ujar Presiden Nasser Saidi & Associates Nasser Saidi, dilansir dari arabianbusiness, Senin (11/11/2019).
Walaupun prospektus menyertakan keuntungan Aramco selama sembilan bulan pertama dan rincian operasi perusahaan, ini tidak menyertakan indikasi penilaian apa yang ingin dicapai oleh pemerintah. Panduan harga untuk penjualan saham diharapkan keluarg minggu depan.
Baca Juga: Pagi Ini, Ginting Jaya Energi Melantai di Bursa
Analis dari 16 bank telah menawarkan penilaian pada perusahaan itu, mulai dari USD 1,1 triliun hingga USD2,5 triliun. Titik tengahnya adalah USD1,75 triliun.
Aramco memperoleh laba bersih sebesar USD68,2 miliar dalam sembilan bulan pertama, dibandingkan dengan USD83,1 miliar setahun lalu. Pendapatan merosot menjadi USD217 miliar dari USD233 miliar.