NEW YORK - Wall Street ditutup menguat pada perdagangan Kamis (4/10/2019) waktu setempat. Penguatan tersebut ditopang oleh data ekonomi AS yang membuka harapan pemangkasan suku bunga Federal Reserve.
Melansir Reuters, New York, Jumat (4/10/2019), Dow Jones Industrial Average naik 0,47% ke level 26.201,04, sedangkan S&P 500 naik 0,80% menjadi 2.910,63. Sementara itu, Nasdaq Composite meningkat 1,12% berakhir di level 7.872,27.
Baca juga: Wall Street Dibuka Mendatar Setelah Anjlok 3%
Indeks sektor energi (SPNY) naik paling tinggi sekira 1,3%. Sementara itu, indeks sektor konsumen (SPLRCS) naik 0,7%.
Saham-saham teknologi ditopang oleh kenaikan saham Microsoft (MSFT.O) naik 1,2%. Sementara itu, Facebook (FB.O) bertambah 2,7%.
Baca juga: Perang Dagang Kian Berdampak pada Ekonomi AS, Wall Street Anjlok
Pasar turun setelah Institute for Supply Management (ISM) mengatakan indeks aktivitas non-manufaktur turun ke 52,6 pada September, terendah sejak Agustus 2016.
Menambah kekhawatiran tersebut, ada rilis laporan baru yang menunjukkan aktivitas pabrik AS ke level terendah dalam lebih dari satu dekade. Serta data pada hari Rabu menunjukkan pertumbuhan gaji swasta pada bulan Agustus tidak sekuat yang diperkirakan sebelumnya.
Harga saham bangkit kembali dari data ekonomi yang suram karena prediksi pemangkasan suku bunga AS yang ketiga tahun ini pada pertemuan kebijakan Oktober Oktober peluangnya melonjak menjadi 90% dari 40%.
Baca juga: Wall Street Masih Tertekan Data Aktivitas Pabrik di AS
"Degradasi data, terutama data non-manufaktur, semacam mendorong The Fed untuk memotong lagi," kata Kim Forrest, kepala investasi di Bokeh Capital Partners di Pittsburgh.
Beberapa saham yang cukup bergerak adalah, PepsiCo Inc (PEP.O) pada hari Kamis naik 3% setelah mengalahkan ekspektasi triwulanan karena iklan yang lebih tinggi dan versi rendah kalori baru Gatorade mendorong permintaan untuk minumannya di Amerika Utara.
Pembuat Corona, Constellation Brands Inc (STZ.N) turun 6,1% setelah mengambil penurunan USD839 juta dalam nilai investasinya di perusahaan pot Canopy Growth (WEED.TO) selama kuartal tersebut.
(rzy)