JAKARTA - Sukses mengakuisisi 55% saham PT Fajar Surya Wisesa Tbk (FASW), konglomerasi asal Thailand Siam Cement Group (SCG) juga tengah membidik akuisisi perusahaan publik di Indonesia guna menunjang ekspansi bisnisnya. Terlebih, pencapaian kinerja keuangan SCG di paruh pertama tahun ini positif dengan membukukan pendapatan sebesar Rp8,8 miliar.
Sementara itu, nilai total aset yang dimiliki di Indonesia sebesar Rp40,26 miliar.
Baca juga: Pemerintah Cabut PP No 46/1995 tentang Tata Cara Pemeriksaan di Pasar Modal
Presiden dan CEO SCG, Roongrote Rangsiyopash dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin berharap investasi vital ini dapat membantu mendorong pertumbuhan unit bisnis packaging dalam jangka panjang. Dia mengatakan selama bertahun-tahun, unit bisnis pengemasan SCG telah menunjukkan kemampuannya untuk secara progresif mengembangkan bisnis di Asean, termasuk melalui akuisisi.
SCG juga senantiasa memperkuat ketahanan terhadap fluktuasi ekonomi global dengan pendekatan manajemen yang berfokus pada pertumbuhan dan stabilitas jangka panjang.
Baca juga: Pasar Modal Himpun Dana Rp28,34 Triliun pada Kuartal I-2019
”Di Indonesia, akuisisi saham Fajar diharapkan bisa mendukung pertumbuhan perusahaan, di mana kinerja operasinya akan digabungkan pada kuartal III-2019 nanti," ujarnya.
SCG terus memperluas jangkauan produk dan layanan yang inovatif serta mendukung high value added products & services (HVA) untuk mengejar pertumbuhan jangka panjang. Hal ini disebut sejalan dengan dua strategi utama SCG, yakni upaya untuk mengintegrasikan konsep ekonomi sirkular dan memberikan solusi holistik untuk pelanggan di semua unit bisnisnya.
Baca juga: Bos BEI Buka-bukaan Tantangan Pasar Modal, dari Pilpres hingga The Fed
Untuk unit bisnis packaging, SCG menunjukkan pertumbuhan tinggi dengan potensi skalabilitas yang baik sejalan dengan pertumbuhan ekonomi di Asean. Faktor-faktor yang mendukung pertumbuhan itu yakni booming bisnis e-commerce dan industri makanan cepat saji.
SCG menegaskan fokus pada percepatan pertumbuhan bisnis dengan memperluas kapasitas produksi di pabrik UPPC Filipina dan pabrik BATICO Vietnam di atas perolehan saham FASW, produsen kertas kemasan utama Indonesia.